Mesin PHEV Jaecoo Aman Gunakan Bensin Campuran Etanol 10 Persen

Mesin PHEV Jaecoo Aman Gunakan Bensin Campuran Etanol 10 Persen

Mesin PHEV Jaecoo Diklaim Aman Tenggak Bensin Campuran Etanol

Mesin PHEV Jaecoo, Pemerintah Indonesia tengah bersiap memperkenalkan bahan bakar minyak (BBM) dengan kandungan etanol 10 persen. Menanggapi hal itu, Jaecoo Indonesia memastikan bahwa seluruh lini produknya aman menggunakan jenis BBM tersebut.


Jaecoo Pastikan Mesin PHEV Siap Gunakan Etanol

“Kalau kita lihat wacana pemerintah ya, wacananya kan 10 persen (mengandung etanol). Mobil-mobil kami dengan mesin bensin sudah didesain bisa mencapai 10 persen,” ujar Head of Product Jaecoo Indonesia, Ryan Ferdiean, Selasa (14/10/2025).

Selain itu, mesin yang digunakan pada Jaecoo J7 SHS dan Jaecoo J8 SHS sudah termasuk mesin modern yang dikombinasikan dengan motor listrik.
Artinya, teknologi yang dipakai sudah memperhitungkan ketahanan terhadap berbagai jenis bahan bakar, termasuk etanol.


Masih Butuh Waktu untuk Riset dan Adaptasi

Meski begitu, Ryan menambahkan bahwa pihaknya tetap membutuhkan waktu untuk melakukan riset lebih lanjut di Indonesia.
“Harapannya kita juga punya waktu untuk menguji di mobil kita. Tapi secara spesifikasi sudah comply dengan (etanol) 10 persen,” lanjutnya.

Ia juga menjelaskan bahwa pengembangan di headquarter Jaecoo di China sudah memastikan mesin mampu bekerja dengan baik hingga kandungan etanol 10 persen. Namun, kondisi bahan bakar di tiap negara tentu berbeda. Oleh karena itu, Jaecoo Indonesia akan tetap melakukan uji lokal tambahan.


Spesifikasi Jaecoo J7 SHS dan Jaecoo J8 SHS

Secara teknis, Jaecoo J7 SHS dibekali mesin 1.500 cc turbocharged bertenaga 301 dk dan torsi 525 Nm.
Baterainya berkapasitas 18,3 kWh, mampu menjelajah hingga 90 kilometer dalam mode listrik penuh (WLTP).

Sementara itu, Jaecoo J8 SHS membawa mesin 2.000 cc 4-silinder turbocharged dengan tenaga 530 dk dan torsi maksimum 650 Nm.
Kapasitas baterainya lebih besar, yaitu 34,4 kWh, memberi tenaga ekstra saat dibutuhkan.


Kesiapan Pemerintah Terapkan BBM Etanol 10 Persen

Kementerian ESDM telah menargetkan mandatori campuran bioetanol 10 persen di dalam bensin mulai berlaku pada tahun 2028.
Namun, penerapannya akan dilakukan secara bertahap agar industri dan konsumen siap menyesuaikan diri.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Eniya Listiani Dewi, menjelaskan bahwa pihaknya sedang menyiapkan keputusan menteri (Kepmen) sebagai acuan bagi para investor dan pengusaha.

“Nanti kalau ada mandatori, baru keluar Kepmen. Jadi kita sedang membahas pentahapannya agar bisa menjadi acuan,” ujar Eniya.


Pertamina Sudah Mulai Edarkan BBM dengan Etanol

Sebagai langkah awal, Pertamina telah lebih dulu memasarkan Pertamax Green 95, BBM non-subsidi dengan campuran etanol.
Produk ini menjadi contoh nyata dukungan terhadap energi terbarukan dan emisi rendah di Indonesia.

Dengan dukungan pabrikan seperti Jaecoo, implementasi bahan bakar etanol di Indonesia diperkirakan akan berjalan lebih lancar.
Selain efisien, teknologi PHEV juga mampu menekan emisi sekaligus menyesuaikan diri dengan tren kendaraan hijau global.